Bos Bayer Leverkusen Xabi Alonso menjadi properti panas memasuki musim panas, dan dilaporkan memiliki “preferensi yang jelas” antara Liverpool dan Bayern Munich.
Kedua raksasa Eropa ini sedang mencari manajer baru, meskipun dalam situasi yang sama sekali berbeda. Liverpool sedang mencari pengganti Jurgen Klopp setelah pelatih legendaris Jerman itu mengumumkan akan mengundurkan diri setelah sembilan musim penuh trofi. Bayern, sementara itu, akan mengakhiri periode penuh gejolak dengan Thomas Tuchel sebagai pelatih, yang akan berpisah dengan Die Roten setelah musim yang menyedihkan – sebagian besar berkat Leverkusen yang sedang terbang tinggi dari Alonso.
Dengan Liverpool dan Bayern tampaknya saling bersaing untuk mendapatkan tanda tangan Alonso, Foot Mercato melaporkan bahwa pemain Spanyol itu memiliki “preferensi yang jelas” mengenai tujuan berikutnya. Media Prancis tersebut menulis bahwa Alonso akan cenderung untuk kembali ke Anfield karena ia dilaporkan tertarik untuk mengambil “tantangan besar” untuk menggantikan Klopp. Bintang-bintang muda yang diwarisinya telah menunjukkan kemampuannya, setelah banyak dari mereka membantu mengalahkan tim Chelsea dengan kekuatan penuh di Piala Carabao pada hari Minggu.
Stabilitas juga diduga menjadi faktor preferensi Alonso. Liverpool akan menawarkan struktur yang lebih besar kepada pemain Spanyol itu daripada Bayern, yang telah berada dalam kekacauan sejak sebelum Tuchel mengambil alih. Mantan bos Julian Nagelsmann bentrok dengan tokoh kunci seperti Manuel Neuer, sementara Sadio Mane terlibat pertengkaran fisik dengan Leroy Sane selama masa jabatan Nagelsmann. Pergantian anggota dewan juga tidak mendorong adanya kemajuan dalam pendekatan, sebagaimana dibuktikan dengan gagalnya kesepakatan Joao Palhinha dari Fulham pada menit-menit terakhir di musim panas.
Meskipun Liverpool mungkin menghadirkan prospek yang lebih menarik daripada Bayern, menggantikan Klopp bukanlah prestasi yang mudah. Pelatih legendaris Jerman ini masih berada di jalur untuk meraih empat gelar yang belum pernah terjadi sebelumnya musim ini, dan menyebut kemenangan hari Minggu di Wembley sebagai “trofi paling istimewa”.